Kamis, 27 Januari 2011

Tunggulah Sejenak

Aku sedang menemanimu menumbuhkan sayap, dengan seribu usaha yang andai surga tak membuka pintunya, setidaknya neraka juga tak tunjukkan arahnya
Aku disampingmu, menjaga kepompongmu, dengan puja dan mantra agar tak ada bala yang membuat dirimu terluka
Aku peduli, aku diam karena sedang berkonsentrasi, bukan acuh, hanya sekedar mengurangi efek negatif pendapatku bagi asamu
Kamu juga lihat tidak ada belenggu di kakimu, kalau kau rasa sedikit mengganggu, lupakan segera, karena masa lalu hanyalah pengurang laju citamu
Kulebur borgol yang mungkin kupasangkan ke tanganmu, kalau memang tidak hancur dengan api di hatiku, kan kusempurnakan luluhnya dengan pembakaran jasadku
Kamu bebas, lebih merdeka dari bayi yang meminta apapun dengan menangis namun masih harus menuruti segala kehendak ibunya
Bahkan mungkin kau tak percaya
Aku rela melihatmu terbang sampai tak terjangkau lagi
Aku suka hanya mendengar kabarmu telah mencapai mega
Aku cinta membaca berita tak ada namaku kala sejarah hidupmu dibaca
Terbanglah tinggi...wujudkan mimpi...temukan segala pengganti yang membahagiakan hati, tapi kumohon nanti, 4 tahun lagi.

semarang, 26 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar